Gandeng Juri Kawakan, Kemdikbudristek Tantang Finalis FLS2N Pendidikan Menengah Hasilkan Karya Terbaik

0
133
Kemendikbudristek) melanjutkan gelaran ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2023 untuk jenjang pendidikan menengah yakni SMA/MA dan SMK. Foto : Dok - HUmas

JAKARTA, Fajarbadung.com –  Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melanjutkan gelaran ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2023 untuk jenjang pendidikan menengah yakni SMA/MA dan SMK. Sebelumnya, Kemendikbudristek telah menggelar FLS2N untuk jenjang SD, SMP, dan Pendidikan Khusus pada tanggal 14 s.d 18 Agustus 2023.

Menggandeng juri kawakan dari berbagai bidang seni dan budaya, Kemendikbudristek menantang para finalis dari setiap provinsi yang lulus dari babak semifinal dan akan berkompetisi pada grandfinal untuk menghasilkan karya terbaik. Kepala BPTI, Asep Sukmayadi, menjelaskan target dari FLS2N kali ini adalah meningkatnya ekspresi seni dan kreativitas untuk mengkspresikan dari dari para peserta didik.

“Ini sebagai sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan jiwa seni peserta didik karena melalui FLS2N tingkat SMA/MA dan SMK akan menumbuhkan rasa cinta terhadap seni sehingga akan memberikan inspirasi bagi mereka untuk melestarikan kesenian Indonesia dan perlindungan terhadap kekayaan budaya bangsa,” ujar Asep Sukamayadi di sela kegiatan di Jakarta, pada Selasa (22/8).

Asep Sukmayadi berharap dengan terselenggaranya FLS2N, kreativitas dan motivasi untuk mengekspresikan diri melalui kegiatan sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan, peserta didik pada bidang seni dapat meningkat.

Melalui tema “Merdeka Berprestasi, Talenta Seni Menginspirasi”, para peserta FLS2N akan berkompetisi di sembilan cabang lomba yang akan diselenggarakan pada 21 s.d. 26 Agustus 2023. Para finalis pada jenjang SMA/MA akan mengasah seni kreativitasnya di bidang Baca Puisi, Instrumen Gitar Solo, Monolog, Tari Kreasi, Menyanyi Solo, Desain Poster, Film Pendek, Kriya, dan Cipta Lagu.

See also  KSP Kawal Pembahasan Hingga Penerbitan Sertikat Vaksin Internasional

Sementara itu, untuk jenjang SMK, para finalis akan berjuang di bidang Instrumen Solo, Film Pendek, Tari Kreasi, Monolog, Kreativitas Musik Tradisional, Cipta Lagu, Kriya, dan Menyanyi Solo.

FLS2N tahun 2023 ini merupakan kali pertama dilaksanakan kembali secara luring setelah pandemi Covid-19. Seperti gelaran FLS2N sebelumnya, tahun ini, Kemdikbudristek menggandeng para juri kawakan di bidangnya. Strategi ini dilakukan pemerintah agar kualitas para finalis meningkat sehingga dapat menghasilkan karya optimal.

Di bidang instrument gitar solo, akan hadir juri yang berprofesi sebagai musisi yaitu Josephine Alexandra. Josephine mengatakan, selain kemampuan, pihaknya juga akan melihat mental mereka ketika menampilkan sebuah karya di atas panggung. “Bermain musik di atas panggung dan dilihat orang lain menjadi tantangan tersendiri,” ujarnya.

Begitupun di bidang Kriya. Menurut juri asal Institut Teknologi Bandung (ITB), Hendy Nansha, mengatakan para finalis ditantang untuk tidak hanya mampu menampilkan produk yang bagus secara visual saja, melainkan produk tersebut juga harus memiliki potensi untuk dikembangkan.

“Di tingkat nasional ini kita akan memaksimalkan karyanya. Mereka tidak membuat produk baru, karya yang kita pilih dapat mereka maksimalkan dalam waktu satu hari melalui asistensi kita nanti,” ujarnya.

See also  Qatar Airways Mendarat Perdana di Bali Sejak Pandemi Covid19

Hal senada juga disampaikan juri Desain Poster, Surianto Rustan. Sebagai praktisi, ia ingin mengajak para finalis untuk membuat poster sesuai dengan fungsinya. Menurutnya, sebagai desainer pemula, para peserta harus memahami pakem-pakem dalam pembuatan poster, layaknya profesional.

“Di sini kita mencoba mengedukasi mereka untuk melihat lagi layer di dalamnya yaitu fungsi tadi. Kita mau mengajarkan ke mereka untuk tidak berbicara tentang keindahan rupa semata tapi fungsi poster itu sendiri,” kata Rustan menjelaskan.

Sedangkan di bidang baca puisi, juri dari Komunitas Puisi Essay, Fatin Hamama Rijal Syam, menambahkan, pihaknya ingin membekali para finalis tentang bagaimana membaca puisi yang benar. Kunci berhasil membaca puisi menurutnya adalah pemahaman makna.

“Karena kalau mereka paham tentang apa yang mereka baca, otomatis mereka akan dituntun tentang bagaimana intonasinya, vokalnya, penampilannya. Ini titik yang utama,” ujar Fatin menegaskan.

Untuk mengasah mental dan bakat para finalis, Kemendikbudristek juga menggandeng PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk dalam penyelenggaraan FLS2N di tingkat SMA/MA maupun SMK. Perusahaan pengembang properti dan pengelola kawasan rekreasi terbesar dan terpadu di Indonesia tersebut memfasilitasi peserta lomba bidang Instrumen Solo Gitar, Kreativitas Musik Tradisional, dan Kriya untuk menempati Dunia Fantasi (Dufan) sebagai lokasi pelaksanaannya.

Adapun daftar juri kawakan lainnya untuk jenjang SMA adalah Iman Soleh untuk lomba Monolog, Nungki Kusunastuti untuk lomba Tari Kreasi, Dian Hadi Pranowo untuk lomba Menyanyi Solo, Agni Ariatama untuk lomba Film Pendek, Endah Widiastuti untuk lomba Cipta Lagu, dan Iman Sujudi untuk lomba Komik Digital.

See also  Moeldoko Sebut Pemerintah Beri Perhatian Serius Untuk Pendidikan Pesantren dan Kesejahteraan Guru Agama

Sementara itu, pada jenjang SMK para juri kawakan yang terlibat adalah Ketut Sumerjana untuk lomba Instrumen Solo Gitar, Barly Juan Fibriadi untuk lomba Film Pendek, Rita Ch Parinduri untuk lomba Monolog, Indah Harie Joeliati untuk lomba Tari Kreasi, Suhendi Afryanto untuk lomba Musik Tradisi Daerah, dan Danang Guritno serta Maria Giri Pratiwi untuk lomba Cipta Lagu.

Dalam FLS2N ini, juga akan dilaksanakan Festival Literasi Siswa Indonesia (FeLSI) tingkat SMA yang menghadirkan beberapa juri kawakan lainnya yaitu Lina Yusuf untuk lomba Jurnalistik, Priadi Soefjanto untuk lomba Fotografi, dan Maya Lestari untuk lomba Cerita Pendek. Dalam kesempatan ini, para peserta FeLSI akan melakukan kunjungan ke kantor media Kompas (Jurnalistik), Museum Bahari dan Pelabuhan Sunda Kelapa (Fotografi) agar merasakan langsung berada di dunia profesi.**

(Visited 3 times, 1 visits today)