DENPASAR, Fajarbadung.com – Dalam waktu yang sangat singkat yakni sekitar tiga hari pasca ditemukan kasus positif penyakit mulut dan kuku (PMK) di Gianyar beberapa hari lalu, kasus PMK di Bali terus meningkat karena ditemukan hingga 128 kasus dengan sebaran terbanyak di Karangasem. Akibat peningkatan kasus tersebut, Bali digelontorkan 110 ribu dosis vaksin PMK untuk memutus mata rantai penyebaran PMK. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Bali Wayan Sunada mengatakan, vaksin untuk Bali sudah tiba semalam sebanyak 110 ribu dosis. “Vaksin sudah diterima, sudah ada. Jumlahnya sebanyak 110 ribu dosis. Ini untuk tahap pertama. Kalau masih kurang kami akan segera berkoordinasi ke pusat,” ujarnya di Kantor Dinas Pertanian dan Peternakan Bali, Rabu (6/7/2022).
Menurut Sunada, pemetaan vaksin juga sudah dilakukan. Prioritas vaksin ada di tiga kabupaten yakni Buleleng, Jembrana dan Karangasem. Ketiga kabupaten ini harus segera divaksin secara masif karena wilayahnya yang berada di sisi terluar Bali dan merupakan jalur lalulintas hewan dari dan ke Bali. Buleleng dan Jembrana untuk antisipasi Lalulintas Hewan dari dan ke Bali. Karangasem untuk antisipasi lalulintas hewan dari dan ke Bali Nusa Tenggara. Setelah mengcover tiga wilayah tersebut maka pemetaan berikutnya adalah di wilayah tertular. “Soal pembagian vaksin di masing-masing kabupaten nanti diatur berdasarkan populasi dan tingkat risiko tertular. Tingkat risiko utama berada di tiga kabupaten yakni Buleleng, Jembrana dan Karangasem,” ujarnya.
Vaksin akan dilakukan secara masif mulai Selasa (5/7/2022) kemarin. Seluruh petugas akan dilibatkan. Para peternak diminta proaktif membantu petugas untuk mendata hewan peliharaannya. Terutama sapi, yang sangat rawan terserang PMK. “Vaksin akan dimulai hari ini. Para petugas sudah mulai mendata ternak yang akan divaksin,” ujarmya
Penulis|Arnold
