DENPASAR, Fajarbadung.com – Menanam benih kebajikan diladang yang subur, pemeliharaan yang cukup serta menyirami bibit unggul tersebut dengan air cinta kasih akan memberi manfaat, bagi kehidupan itu sendiri, meskipun harapan seperti itu tidak diinginkan.
Cara-cara hukum alam yang alami seperti ini memberi keyakinan kepada yayasan Padukuhan Sri Chandra Bhaerawa untuk merealisasikan sedikit kebajikan kepada para pemangku dan masyarakat di Pura Dalem Ped, Nusa Panida, Kab. Klungkung Bali. Jumat, (11/9/2020) siang.
Pembina Yayasan Padukuhan Sri Chandra Bhaerawa Ida Pandita Dukuh Celagi mengatakan mengakumulasikan kebajikan melalui tubuh, ucapan dan batin adalah bermanfaat melindungi diri dari duka. “Kebajikan itu harus direalisasikan, jangan dijadikan tekstual kosong didalam buku, agar bermanfaat,” Ungkap beliau.
Berbuat baik (kebajikan) berupa Punia pemberian sembako dari para donatur ke Yayasan Padukuhan Sri Chandra Bhaerawa kemudian disalurkan ke yang berhak menerima, adalah salah satu perbuatan berdana (bermurah hati) yang sangat bermanfaat bagi kehidupan seperti misalnya para donatur akan memiliki kesehatan yang baik, panjang umur, kekuatan dan kecantikan, nama baik memiliki rileksasi lebih lama dan masih banyak yang lainnya.
“Kebajikan merupakan salah satu dana (kemurahan hati) dari banyak kebajikan yang telah ditulis didalam berbagai kitab. Namun masih sedikit yang paham tentang itu,” Terang Ida Pandita Dukuh.
Yayasan yang dibina beliau selama ini, tidak hanya sebatas menyalurkan sembako, namun juga berdana kesehatan berupa donor darah serta memberikan alat / sarana kepemangkuan (Genta).
Beliau menegaskan Yayasan Padukuhan Sri Chandra Bhaerawa adalah yayasan untuk belajar dan berlatih mengikis kekikiran serta belajar hidup bahagia dengan cara memberi.
“Terima kasih kepada para Donatur yang telah mampu dengan ikhlas menyisihkan sedikit rezekinya untuk berbagi,” Ucap Ida Pandita Dukuh menutup.(red/*).