
DENPASAR, Fajarbadung.com – Event Mojo Batik Festival (MBF) akan digelar pada Tanggal 19-25 November, beragam koleksi motif batik khas Mojokerto akan dipamerkan di ajang yang di gelar Pemerintah Kota Mojokerto. Festival batik khas Mojokerto ini adalah rangkaian dalam acara Mojo Specta yang digelar dari 21–25 November 2019.
Event MBF yang mengangkat filosofi memiliki suatu gambaran keseimbangan, kemakmuran dan kesuburan serta keindahan pada masa kerajaan Majapahit di bawah kepemimpinan Tribuana Tunggadewi ini mengandeng beberapa desainer terkenal antara lain, desainer ternama lain asal Banyuwangi Irma Lumiga, perancang busana nasional asal Denpasar Bali, Dwi Iskandar alias Dwico, dan Diana Couture desainer terkenal asal Mojokerto.
Para desainer kondang ini akan mengangkat batik khas Kota Mojokerto dengan corak Sisik Gringsing Tribuana Tunggadewi. Mereka akan melibatkan para model lokal dan profesional asal Kota Mojokerto yang akan memperagakan busana karya mereka. Para desainer juga melibatkan UMKM setempat dalam proses pengerjaan serta talent untuk fashion show.
Desainer Dwico mengaku sangat antusias dengan acara Mojo Batik Festival dalam kegiatan Mojo Specta ini. Ia juga tertarik dengan tema yang diangkat dalam Mojo Batik Festival 2019 yakni Sisik Gringsing Tribuana Tungadewi.
Menurutnya, tema ini menyiratkan filosofi dari keseimbangan, kemakmuran dan kesuburan serta keindahan pada masa kerajaan Majapahit di bawah kepemimpinan Tribuana Tunggadewi.
“Kami sangat senang dipercaya untuk menggelar event tersebut, dan merasa bangga bisa memamerkan motif Sisik Gringsing Style dengan konsep multi fungsi. Dengan konsep itu, busana batik Sisik Gringsing bisa digunakan di berbagai kegiatan. ujar Dwico di Rumah Sanur, (15/11).
Kami didampingi oleh 3 UMKM dari Mojokerto, Pengrajin Batik yang menyediakan bahan–bahannya dan mereka adalah Sofia, Bado dan Dar,” jelas Dwico.
Sementara itu, Irma Lumiga menambahkan, seorang desainer tidak saja bertugas menciptakan sesuatu yang trend melainkan bagaimana cara menjaga dan melestarikan. “Jangan hanya melihat pundi–pundi saja. Tapi wajib ikut melestarikan, Salah satunya batik batik di era kerajaan Majapahit yang ada di Mojokerto .
“Tentunya ini akan menjadi pr buat kita bagaimana supaya batik ini di lestarikan dan tetap di minati oleh seluruh kalangan masyarakat indonesia bahkan bisa go International karena memang banyak negara negara asia dan eropa bahkan artis Hollywood menyukai batik Indonesia”.
Dalam event Mojo Batik Festival ini adalah salah satu cara untuk memperkenalkan dan menunjukan bahwa di Mojokerto banyak motif motif cantik yang selama ini kurang di sentuh oleh tangan tangan creative designer. Maka di era kepemimpinan Ning Ita sebagai Wali Kota Mojokerto para designer dan para Ukm akan selalu bersinergi untuk kemajuan Mojokerto yg berbudaya dengan menampilkan nilai nilai kearifan lokal tentunya. tutup Irma Lumiga
Sebagai rangkaian acara juga digelar lomba desain batik. termasuk parade membentangkan kain batik sepanjang 1000 meter yang dibawa 890 ibu ibu berpakaian batik dengan 96 motif batik asli Mojokerto. (cv/fb)