DENPASAR, Fajarbadung.com – Advokat dan aktivis perlindungan perempuan dan anak, Siti Sapurah merilis buku biografinya berjudul “True Story’ Mbak Ipung (Daeng Ipung)”. Buku yabg ditulis oleh salah satu wartawan senior, Vivi Suryanitta itu dilaunching di Denpasar pada Selasa (28/3/2022).
Dalam kesempatan itu, wanita yang akrab disapa Ipung itu mengatakan bahwa buku itu sebagian besar menceritakan tentang perjalanan hidupnya dari kecil. Bagaimana dia yang merupakan anak seorang nelayan, berjuang keras untuk bisa tetap hidup hingga menempuh pendidikan perguruan tinggi.
Ide untuk membuat buku ini muncul jauh sebelum Ipung dikenal luas sebagai seorang aktivis dan advokat saat menangani kasus Angeline di Denpasar tahun 2015 silam. Lebih jauh, dia menyampaikan bahwa melalui buku ini dia ingin mencari identitas dirinya.
Terutama soal garis keturunan keluarga besarnya dari sang ayah, Daeng Abdul Kadir. “Untuk keluarga saya yang di Bugis dan Sulawesi pada umumnya. Leluhur saya juga di Celukan bawang. Saya minta mereka mencari saya. Saya tidak bisa mencari mereka Karena saya tidak punya satu pun bukti identitas tentang diri saya atau pun tentang ayah saya Darng Abdul Kadir. Lewat buku ini semoga keluarga besar saya menemui saya,” bebernya.
Lanjut Ipung, bahwa kisah di buku ini juga sebagian memuat perjalanannya sejak kecil. Dimana saat itu, sebagian orang mengatakan bahwa Ipung kecil saat itu adalah anak dari seroang pembantu yang diasuh oleh keluarga kaya. Meski begitu, saat itu, Ipung tetap yakin bahwa dirinya merupakan Daeng Abdul Kadir keturunan Bugis Sulawesi.
“Ayah saya meninggalkan saya tahun 1973 saat saya kecil. Saya hidup seakan tidak punya siapa-siapa. Saya diasuh bak putri raja oleh seorang ibu yang saya pikir dulu dia hanya seorang pengasuh. Tetapi saya meyakini bahwa dia adalah orang yang melahirkan saya. Dan sampai sekarang dia tidak pernah menemui saya. Saya ingin dia menemui saya,” ungkapnya.
Penulis|Elo|Editor|Chris
